Saturday, May 2, 2009

Kaki Kuda (Pegagan)

Klasifikasi Ilmiah
Pegagan Atau Tanaman Kaki Kuda Famili: Umbelliferae
Nama Binomial: Centella asiatica (Linn) Urban
Sinonim : Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph.
Nama Lain :
Indonesia (Daun kaki kuda) Jawa (Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok, Calingan Rambat) Ujung Pandang (Pegaga) Sunda (Antanan gede, Antanan rambat) Bugis (Dau tungke) Madura (Kos tekosan) Halmahera (Kori-Kori) Tapanuli (Ampapaga) Papua (Dogauke) Inggris (Spadeleaf, pohekula) Cina (Beng da wan, han ke cao) Belanda (Indische Waternevel)

Komposisi
centella-asiatica Kaki kuda yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine (campuran damar dengan minyak terbang/atsiri), tanin, zat samak, mineral serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra (Morbus Hansen) dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Deskripsi
Tanaman kaki kuda (Centella asiatica L. Urb) secara turun temurun digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Tanaman ini juga terkenal sebagai obat untuk revitalisasi tubuh dan pembuluh darah dan juga sebagai brain tonic atau obat antilupa bagi orang dewasa dan manula (manusia lanjut usia). Bahkan di beberapa negara tanaman ini sangat terkenal sebagai obat antilepra, kusta, antipiretik, diuretik, sedatif, anti radang dan menstimulasi penyembuhan luka.

Daun Pegagan Tanaman kaki kuda adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain.

Tanaman kaki kuda merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. Di daerah Jawa Barat, tanaman kaki kuda kadang-kadang ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan teh.

Penyakit Yang Dapat Diobati

teh_herbal_daun_pegagan Kapsul Pegagan


Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).

Dalam sistem pengobatan ayurvedic di India, ini dibuat dalam bentuk sirup tanpa alkohol untuk pengobatan epilepsi. Selain itu, di Thailand, juga digunakan sebagai tonikum dan obat diare. Di Sri Lanka, tumbuhan ini banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pengeluaran air susu, sedangkan di Vietnam digunakan untuk mengatasi lemah badan karena usia lanjut (senility). Di Indonesia sendiri, tumbuhan ini, menurut Rumphius, digunakan untuk menyembuhkan luka, sakit perut, obat cacing, dan kencing batu. Menurut Kloppenburg, tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat demam, pembersih darah, hemoroid, batuk kering, dan penyakit anak- anak hidung berdarah. Ridley juga menyatakan tumbuhan ini digunakan untuk obat kusta dan sipilis.

Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU dr. Soetomo surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.

Efek Samping
Penderita yang alergi terhadap tanaman Apiaceae dapat mengalami dermatitis.

Pemanfaatan
1. Tyfus
Bahan: 1 genggam daun kaki kuda, ½ genggam daun jintan dan 5
batang tapakliman.
Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan dikukus
untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: hasilnya ditambah dengan 1 sendok makan
madu dan diminum.

2. Busung
Bahan: tumbuhan kaki kuda lengkap (akar, batang dan daunnya), 3
batang alang-alang, 1 potong kulit kamboja.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal ½ gelas.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 cangkir.

3. Sakit Kepala
Bahan: 1 genggam daun kaki kuda dan seujung sendok makan
jintan.
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal ½ gelas.
Cara menggunakan: disaring dan ditambah dengan 1 sendok makan
madu, kemudian diminum.

4. Influenza
Bahan: 1 genggam daun kaki kuda.
Cara membuat: ditumbuk halus (dipipis) untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: ditambah sedikit garam dan diminum.

5. Keracunan jengkol
Bahan: 10-15 daun kaki kuda.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 ½ gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum.

6. Ayan
Bahan: daun kaki kuda secukupnya yang sudah kering daun gula
aren secukupnya.
Cara membuat: daun kaki kuda ditumbuk halus kemudian diambil 1
sendok dan dicampur dengan gula aren secukupnya. Kedua bahan
tersebut disedu dengan 1 gelas air panas (masak).
Cara menggunakan: disaring dan diminum; diulangi secara teratur.

7. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing)
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan
kedua.

8. Susah kencing
30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.

9. Demam
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah
sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.

10. Darah tinggi
20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai
menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.

11. Wasir
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air
selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.

12. Pembengkakan hati (liver)
240 gram - 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.

13. Campak
60 -120 gram pegagan direbus, minum

14. Bisul
30 gram - 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar
dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit.

15. Mata merah, bengkak
Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring.
Teteskan ke mata yang sakit 3 - 4 kali sehari.

16. Batuk darah, muntah darah, mimisan
60 - 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.

17. Batuk kering
segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air
dan gula batu secukupnya. Minum.

18. Lepra
3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air,
sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x
3/4 gelas.

19. Penambah nafsu makan
1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai
menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas.

20. Teh daun pegagan segar berkhasiat :
Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan,
menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut,
mimisan.

21. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :
Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah.
Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan
pencernaan.

Raja Singa
* Bahan :
Daun kaki kuda (Centella asiatica) ………… 30 gr.
Umbi gadung (Dioscorea hispida) ………….. 5 gr.
Temu ireng (Curcuma aeruginosa) …………... 10 gr

* Cara Pembuatan :
Daun kaki kuda dan umbi gadung ditumbuk halus.
Temu ireng diparut, diperas setelah ditambah air panas, tampung air perasannya hingga diperoleh 3 cangkir. Semua bahan dicampur jadi satu diaduk dan disaring.

* Cara penggunaan :
Minum 3 kali sehari setiap hari.

* Saran-saran :
Jangan makan pedas-pedas.
Jangan makan ikan laut, udang dan kepiting serta ikan asin.
Jangan minum minuman keras.
Banyak berjemur dan hindari tempat lembab.
Banyak makan sayuran : lobak, sawi, kol dan wortel.
Mandi dengan air hangat.

Sumber
- iptek.net.id
- wikipedia
- Penelusuran Buku Google
- Kompas (Small Crab)
- Ramuan Pusaka Prima Raga oleh : DS. Soewito M. (Obat Raja Singa)
- Artikel

Lebih Lengkap......

Tuesday, February 3, 2009

Kunyit

Klasifikasi Ilmiah

kunyitbKerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Zingiberidae
Ordo: Zingiberales
Familia: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: C. longa
Nama Jenis: Curcuma longa Linn.
Sinonim: Curcuma domestica Val.; C. domestica Rumph.; C. longa Auct.; Amomum curcuma Murs.
Nama Lokal: Saffron/Turmeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia dan Malaysia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura)

Komposisi

kunyitKANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri/Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya.

Deskripsi
Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial. Selain sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami.

menghaluskan_kulit Kunyit atau kunir (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara dan telah dikembangkan secara luas di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan dan Filipina. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

kunir Tanaman tumbuh tegak mencapai tinggi 1,0 - 1,5 m. Memiliki batang semu yang dililit oleh pelepah-pelepah daun. Daun tanaman runcing dan licin dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 8 cm. Bunga muncul dari batang semu dengan panjang sekitar 10 - 15 cm. Warna bunga putih atau putih bergaris hijau dan terkadang ujung bunga berwarna merah jambu. Bagian utama dari tanaman adalah rimpangnya yang berada di dalam tanah. Rimpang ini biasanya tumbuh menjalar dan rimpang induk biasanya berbentuk ellips.

KUNYIT3 Kunyit dapat tumbuh dengan baik pada ketingggian 0 - 1.200 m di atas permukaan laut. Adaptasi tanaman sangat baik pada iklim panas sampai sedang dengan kelembaban tinggi. Tanah yang cocok untuk tanaman kunyit adalah tanah yang subur, gembur, mengandung banyak humus dan berdrainase baik. Untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, sebaiknya kunyit memperoleh bulan basah sekitar 4 - 6 bulan sebelum gugurnya daun. Untuk pembentukan rimpang sangat dibutuhkan cahaya matahari yang cukup. Kunyit biasanya di panen pada umur sekitar 9 - 10 bulan. Cara panen cukup mudah yaitu dengan menggali rimpang menggunakan garpu. Setelah digarpu, tanah disekitar rimpang dibersihkan dan rimpang dikumpulkan dalam karung. Biasanya hasil panen dapat mencapai 20 - 30 ton/ha rimpang segar.

Kunyit sejak dulu diyakini memiliki manfaat yang besar untuk kehidupan. Selain untuk bumbu dapur, kunyit juga mampu digunakan untuk obat tradisional baik menjaga kesehatan maupun kecantikan.

Penyakit Yang Dapat Diobati
kandungan utama kurkumin dan minyak atsiri, berfungsi untuk pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba (broad spectrum), anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara (hormone dependent and independent), menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar (dose-dependent), anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik), mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam berbagai bentuk (ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan IKOT/IOT). Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).

wedang-jahe-kunyit Pengobatan kunyit untuk obat juga tidak sulit. Untuk mengatasi sariawan, bengkak dimulut atau radang tenggorokan, caranya kunyit diparut kemudian air perasannya ditambah sedikit garam dan diminum. Sementara parutan kunyit yg dicampur dengan asam kawak digunakan untuk mengobati kaki luka. Salep yg dibuat dari campuran kunyit dengan minyak kelapa banyak digunakan untuk menyembuhkan kaki yg bengkak dan untuk mengeluarkan cairan nanah. Kunyit yg diremas-remas dengan biji cengkeh dan melati digunakan untuk obat radang hati dan penyakit kulit. Sementara akar kunyit yang diremas-remas digunakan untuk obat luar penyakit bengkak dan rematik. Sampai saat ini sudah banyak obat pabrikan yg memakai ekstrak kunyit sebagai bahan dasarnya dan diklaim efektif menyembuhkan penyakit tertentu.

Efek Samping
Bila dipakai dengan takaran yang diusulkan, kurkuma dianggap aman. Beberapa ahli menganjurkan agar kurkuma tidak dipakai dengan takaran tinggi oleh perempuan hamil, karena dapat menimbulkan masalah rahim. Orang dengan batu empedu (cairan yang dihasilkan hati untuk mencerna lemak) atau hambatan pada saluran empedu sebaiknya bicara dengan dokter sebelum memakai kurkuma.

Pemanfaatan
Diabetes mellitus
Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

Tifus
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis, kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di saring.
Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.

Usus buntu
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya.
Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.

Disentri
Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

Sakit Keputihan
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula kelapa/aren
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring.
Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

Haid tidak lancar
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

Perut mulas pada saat haid
Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari pertama haid.

Memperlancar ASI
Bahan: 1 rimpang kunyit
Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.

Cangkrang (Waterproken)
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring
Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

Berak lendir
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

Morbili
Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus
Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak

Sakit maag
Bahan: 1 rimpang kunyit
Cara membuat: kunyit dicuci, parut, beri sedikit air, peras.
Cara menggunakan: Minum 2 kali sehari, pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.

Demam
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 sendok makan madu asli, kuning telur ayam kampung
Cara membuat: kunyit dicuci, parut, beri sedikit air, peras. Beri sesendok makan madu asli dan kuning telur ayam kampung. Dikocok sampai mencampur.
Cara menggunakan: minum sekaligus.

Sembelit
Bahan: 1 rimpang kunyit, satu genggam daun asam/air asam jawa
Cara membuat: kunyit dicuci, dilumatkan, direbus dengan segelas air, tambahkan segenggam daun asam segar (boleh diganti air asam jawa), didihkan, biarkan 5 menit, disaring.
Cara menggunakan: Minum sekaligus sekali sehari.

Eksem
Bahan: 1 rimpang kunyit yang sudah tua, 1 sendok air kapur sirih, jeruk nipis secukupnya
Cara membuat: kunyit dicuci, diparut, tambahkan sesendok air kapur sirih dan beberapa tetes air jeruk nipis.
Cara menggunakan: oleskan ke bagian tubuh yang eksem.

Borok/luka
Bahan: 1 helai daun kunyit, minyak kelapa
Cara membuat: olesi kunyit dengan minyak kelapa, panggang, tunggu sampai agak dingin.
Cara menggunakan: tempelkan pada luka.

Anemia
Bahan: 1 telunjuk kunyit, telur ayam kampung, sedikit madu.
Cara membuat: kunyit dicuci, parut, beri air sedikit, peras. Telur ayam kampung dikocok, beri perasan kunyit dan sedikit madu.
Cara menggunakan: Minum 2 kali sehari.

Sumber
- iptek.net.id
- wikipedia
- deptan
- Yayasan Spiritia
- togakita
- artikel

Lebih Lengkap......

Tuesday, January 13, 2009

Be Healthy With The Infrared Sauna

woman_in_stress These days people become more and more aware about the health and beauty of the human body. Trying different methods we often come to the conclusion that procedures our predecessors used are the healthiest and most useful. The infrared sauna its health improvement role and health benefits are enormous.

An infrared sauna is a sauna that heats its occupants with heaters (using materials such as charcoal, ceramics, and active carbon fibers) that emit far infrared radiant heat. Unlike traditional Finnish Saunas, infrared saunas do not use steam, (which heats the air, and thereby the user) but instead use infrared radiation to directly heat the user.

glass-doors leg-back soft-touch-controls

An infrared sauna is usually a wooden box, or small wooden room, containing several infrared heaters. In a warm environment, an infrared sauna could be open air and still heat the users in the same manner, since the heaters don't rely on the air being hot, but only hot enough such that the body doesn't cool down without sweating. All the same, normally the units are contained in a room, allowing the air to heat and in effect simulating the feel of a traditional sauna. In other words, the sauna box creates the atmosphere of the sauna while the heaters provide the actual infrared therapy.

newport  ez-lean

As the skin is the largest organ of the body and a major eliminative channel it’s a pity but in most people, it is inactive, congested and toxic. For example such factors as sun exposure, use of synthetic clothing, bathing in chlorinated water and exposure to hundreds of chemicals as a result the skin is heavily damaged.

perspirations Also taking in consideration that excessive sympathetic nervous system activity and emotions such as fear, anger and guilt cause blood to be withdrawn from the skin, contributing to inactivity of the skin. All these sound rather depressing, but fortunately we can restore our state of mind and body by means of infrared saunas as they provide many of the benefits including enhanced circulation and oxidation of the tissues. Visiting infrared saunas regularly can help lower elevated blood pressure and improve the elasticity of the arteries.

Don’t forget that infrared saunas are also most helpful for paingirl loss weight relief, weight loss, increases extensibility of collagen tissue, menopausal symptoms, detoxification of the body, stress relief, and many more. The sweating process while in the sauna gently and safely helps eliminate all heavy metals and toxic chemicals. As lots of medical professors state that bio-accumulated toxic load in the human body is responsible for all disease not attributable to bacteria or virus.

bottom

Lebih Lengkap......

Friday, December 19, 2008

Cengkeh

clove.130194458_std Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras. Pohon cengkeh merupakan tanaman yang mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun dengan ketinggian yang dapat mencapai 20-30 meter. Termasuk dalam keluarga Myrtaceae, pohon cengkeh pada umumnya memiliki cabang-cabang yang cukup lebat dan panjang, dipenuhi ranting-ranting kecil yang mudah patah. Memiliki mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut.

TanCengkeh Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kelihatan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung.

Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.

Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.

Nama Lokal

Cengkeh (Jawa, Sunda), Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Sake (Nias), Bungeu lawang (Gayo), Cengke (Bugis), Sinke (Flores), Canke (Ujung Pandang), Gomode (Halmahera, Tidore). Clove (Inggris)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Familia: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: S. aromaticum

Kandungan Aktif Dalam Buah Cengkeh

cengkeh Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.

Pemanfaatan

1. Kolera dan menambah Denyut Jantung
Bahan: Bunga cengkeh yang sudah kering
Cara menggunakan: dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari. Minyak cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.

2. Campak
Bahan: 10 Biji bunga cengkeh dan gula batu
Cara membuat: bunga cengkeh direndam air masak semalam kemudian ditambah dengan gula batu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : diminum sedikit demi sedikit

3. Menghitamkan alis mata
Bahan: 5-7 biji bunga cengkeh kering dan minyak kemiri.
Cara membuat: bunga cengkeh dibakar sampai hangus, kemudian ditumbuk sampai halus dan ditambah dengan minyak kemiri secukupnya.
Cara menggunakan: dioleskan pada alis mata setiap sore hari.

4. Menghilangkan bau mulut
Ambil 2 - 3 bunga cengkeh, panaskan dengan air secukupnya kurang lebih selama lima menit, lalu didinginkan. Air rebusan tersebut digunakan sebagai obat kumur beberapa kali sehari.

Sources
* iptek.net.id
* Artikel

Lebih Lengkap......

Friday, December 12, 2008

Lidah Buaya



Prakata

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer; Inggris: Crocodiles tongues; Malaysia: Jadam, Spanyol: Salvila, Cina: Lu hui) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit.

Menurut beberapa sumber, lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali ditemukan pada tahun 1500 SM. Karena sifatnya yang mudah tumbuh, hanya dengan media tanah berhumus campur pasir serta drainase yang baik dan sinar matahari yang cukup, tumbuhan ini bisa tersebar diseluruh belahan bumi, mulai dari benua Afrika yang kering dan tandus hingga daratan Asia yang beriklim tropis.

Tumbuhan dari suku Liliaceae ini memang sudah dimanfaatkan manusia sejak dulu. Beberapa bukti sejarah menyebutkan, bangsa Arab, Yunani, Romawi, India dan Cina telah menggunakan sebagai bahan baku obat aneka penyakit. Konon Cleopatra sudah memanfaatkan tumbuhan ini untuk merawat kecantikanya.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan Lidah Buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku industri. Ada lebih dari 200 jenis tumbuhan lidah buaya (aloe vera), tapi sebenarnya hanya lima jenis yang dipertimbangkan memiliki manfaat untuk kesehatan atau digunakan untuk produk-produk kecantikan, yakni Aloe Barbadensis Miller, Aloe Perryi Baker, Aloe Ferox, Aloe Arborescens dan Aloe Saponaria.

Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini Lidah Buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

Komposisi Zat Gizi

Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr).

Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif.

Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lain - lain. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.

Khasiat Lidah Buaya

Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.

Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.

Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Secara umum bagian - bagian dari tanaman lidah buaya yang sering dimanfaatkan adalah :

  • Daun dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstra.
  • Eskudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental) secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka dan sebagainya.
  • Gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan), bersifat mendinginkan dan mudah rusak karena oksidasi sehingga dibutuhkan proses pengolahan lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil dan tahan lama. Gel lidah buaya mengandung karbohidrat tercerna, sehingga dapat digunakan sebagai minuman diet. Gel lidah buaya tersusun oleh 96 persen air dan 4 persen padatan yang terdiri dari 75 komponen senyawa berkhasiat. Khasiat hebat yang dimiliki aloe vera sangat terkait dengan 75 komponen tersebut secara sinergis.
Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa lidah buaya berkhasiat untuk:

Memperlambat Kerja Virus HIV
Para peneliti dari luar menemukan manfaat gel lidah buaya dapat berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh. Diperkirakan zat ini bisa menghambat kerja virus HIV atau menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh penderita AIDS.

Memperbaiki Sistem Pencernaan
Menurut pakar dari IPB Ir Sutrisno Koswara, mengkonsumsi lidah buaya dapat membantu memperlancar sistem pencernaan, ini disebabkan manfaat dari zat Aloemoedin dan Aloebarbadiod, senyawa yang termasuk golongan antrakuinon.

Antiseptik dan Antibiotik Alami
Kandungan Saponin dalam lidah buaya mempunyai kemampuan membunuh kuman dan senyawa antrakuinon dapat menghilangkan rasa sakit dan antibiotik. Zat ini juga mampu merangsang terbentuknya sel baru pada kulit.

Melindungi Kulit dari Dehidrasi
Kandungan Lignin di dalam gel mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembabannya. Zat inilah yang dimanfaatkan para produsen kosmetik untuk aneka produk perawatan kulit dan kecantikan.

Makanan Kesehatan

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. “Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal,” katanya.

Mengandung Antioksidan

Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.

“Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya.

Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.

Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.

Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya. “Tapi, sejauh ini dari pasien saya yang mengonsumsi suplemen berbahan dasar lidah buaya, reaksi yang muncul adalah karena daya kerja obat yang melawan penyakit,” katanya.

Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

“Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya,” lanjutnya.

Ramuan Lidah Buaya

Bagian Yang Dipakai
Daun, bunga, akar, pemakaian segar.

Pemakaian
Daun.. 10 - 15 gram, bila berbentuk pil: 1,5 - 3 gram.
Atau berupa bubuk (tepung) untuk pemakaian topikal.

Pemakaian Luar
Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul, terbakar, tersiram air panas, sakit kepala (sebagai pilis), caries dentis (gigi berlubang), penyubur rambut.
  • Penyubur rambut
  • Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
  • Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan)
  • Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
  • Bisul
  • Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
  • Jerawat, noda-noda hitam
  • Daun lidah buaya secukupnya dikupas kulit luarnya dan daunnya, kemudian dijus. Tambahkan bubuk sambiloto dan tepung bedak beras dingin masing-masing secukupnya, aduk hingga rata lalu gunakan sebagai masker pada wajah. Diamkan selama 30 menit lalu bilas dengan air hingga bersih. Lakukan secara teratur.
  • Perawatan kulit berminyak bisa juga dijadikan sebagai masker wajah
  • 1 sendok makan masker lumpur, 1 sendok makan jus lidah buaya, 1 sendok makan tepung hazel, air secukupnya untuk membuat bahan-bahan ini jadi pasta, tambahkan 1 tetes essential tea tree oil, 1 tetes essential oil lavender, dan 1 tetes essential oil peppermint. Campurkan semua bahan, oleskan dan didiamkan selama 15 menit dan basuh dengan air hangat lalu percikkan air dingin. Jika Anda ingin cara alami perawatan kulit dengan lidah buaya untuk kulit berminyak atau mengatasi kulit bernoda, campurkan jus lidah biaya dengan air ditambah essential oil yang menenangkan dan gunakan untuk mist sepanjang hari.
  • Menghilangkan Garis Putih Pada Dahi
  • Lidah buaya secukupnya yang telah dibersihkan duri dan kulitnya lalu dijus, tambahkan putih telur secukupnya. Setelah itu, maskerkan pada dahi yang terdapat garis-garis putih tersebut hingga kering lalu dibersihkan dengan air.
Cara Pemakaian
  1. Kencing manis (DM)
  2. 1 batang lidah buaya dicuci bersih, dibuang durinya, dipotong-potong seperlunya direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum sehari 3 x 1/2 gelas, sehabis makan.
  3. Batuk rejan
  4. Daun sekitar 15 - 18 cm, direbus kemudian ditambah gula, minum.
  5. Syphilis
  6. Bunga ditambah daging: Direbus, minum.
  7. Cacingan, susah buang air kecil
  8. 15 - 30 gram akar kering lidah buaya direbus, minum.
  9. Luka terpukul, luka dalam (muntah jarah)
  10. 10 - 15 gram bunga kering lidah buaya direbus, minum atau bunga ditim dengan arak putih, untuk pemakaian luar.
  11. Kencing darah
  12. 15 gram daun lidah buaya diperas, ditambah 30 gram gula, ditambah air beras secukupnya, minum.
  13. Wasir
  14. 1/2 batang daun lidah buaya dihilangkan duri-durinya, cuci bersih lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu, aduk, saring. Minum sehari 3 kali.
  15. Sembelit
  16. 1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya, isinya dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.
  17. Radang tenggorokan
  18. 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.
  19. Ambeien
  20. Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.
  21. Penurun kadar gula darah
  22. 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
Perhatian
Wanita hamil, orang yang mengalami gangguan pada sistem pencernaan dan diare dilarang menggunakan bahan ini.

Tips Pengolahan

Jika Anda akan mengolah lidah buaya, berikut tips untuk mengurangi bau langu, rasa pahit dan lendirnya:
  • Pilih lidah buaya berdaging tebal. Kupas kulit sedikit tebal sehingga tersisa daging buah yang berwarna putih transparan. Potong menjadi bentuk yang lebih kecil. Rendam di dalam air matang yang telah ditambah dengan 0,025 % garam dan 0,025 % asam sitrat. Biarkan selama 2 jam, cuci bersih dan tiriskan.
  • Cara lain: Setelah dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging lidah buaya di dalam air garam. setelah lendirnya hilang, rendam dalam air kapur sirih atau tawas agar diperoleh tekstur gel yang lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap digunakan.

Sources
- purwakarta.org
- lautanindonesia
- iptek.net.id
- artikel
Lebih Lengkap......

Tuesday, December 2, 2008

Pinang

Pinang adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Termasuk dalam famili Palmae (Arecaceae), pinang mempunyai nama ilmiah Areca catechu L dan sinonim A. hortensis, Lour.

Di beberapa daerah, pinang biasa disebut dengan Jambe, penang, wohan (Jawa), pineung (Aceh), pining (Batak Toba), penang (Md.), jambe (Sd., Jw.), bua, ua, wua, pua, fua, hua (aneka bahasa di Nusa Tenggara dan Maluku), pineng, pineung, pinang, batang mayang, batang bongkah, batang pinang, pining, boni (Sumatra), gahat, gehat, taan, pinang (Kalimantan), alosi, mamaan, nyangan, luhuto, luguto, puko roko, amongon (Sulawesi), bua, hui, soi, hualo, hual, soin, palm (Maluku), bua, winu.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Betel palm atau Betel nut tree.

Manfaat

Pinang terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya, yang di dunia Barat dikenal sebagai betel nut.

Biji ini dikenal sebagai salah satu campuran orang makan sirih, selain gambir dan kapur.

Biji pinang mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek biasa digunakan untuk mengobati cacingan, terutama untuk mengatasi cacing pita. Sementara itu, beberapa macam pinang bijinya menimbulkan rasa pening apabila dikunyah. Zat lain yang dikandung buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine (guacine), guvacoline dan beberapa unsur lainnya.

Akar pinang jenis pinang itam, di masa lalu digunakan sebagai bahan peracun untuk menyingkirkan musuh atau orang yang tidak disukai. Pelepah daun yang seperti tabung (dikenal sebagai upih) digunakan sebagai pembungkus kue-kue dan makanan. Umbutnya dimakan sebagai lalapan atau dibikin acar.

Batangnya kerap diperjual belikan, terutama di kota-kota besar di Jawa menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, sebagai sarana untuk lomba panjat pinang. Meski kurang begitu awet, kayu pinang yang tua juga dimanfaatkan untuk bahan perkakas atau pagar. Batang pinang tua yang dibelah dan dibuang tengahnya digunakan untuk membuat talang atau saluran air.

Pinang juga kerap ditanam, di luar maupun di dalam ruangan, sebagai pohon hias atau ornamental.

Air rebusan dari biji pinang digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan (kremi, gelang, pita, tambang), mencret dan disentri oleh masyarakat desa Semayang Kutai Kalimatan Timur.

Selain itu digunakan juga untuk mengatasi bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, malaria, memeperkecil pupil mata. Biji dan kulit biji bagian dalam dapat juga digunakan untuk menguatkan gigi goyah, bersama-sama dengan sirih. Air rendaman biji pinang muda digunakan untuk obat sakit mata oleh suku Dayak Kendayan, di kecamatan Air Besar Kalimantan Barat.

Sementara bagi masyarakat Papua umumnya, pinang muda digunakan bersama dengan buah sirih untuk menguatkan gigi. Selain sebagai obat penguat gigi, masyarakat pesisir pantai desa Assai dan Yoon-noni, yang didiami oleh suku Menyah, Arfak, Biak dan Serui (Papua), biji pinang muda digunakan sebagai obat untuk mengecilkan rahim setelah melahirkan oleh kaum wanita dengan cara memasak buah pinang muda tersebut dan airnya diminum selama satu minggu.

Umbut pinang muda digunakan untuk mengobati patah tulang, dan sakit pinggang (salah urat). Selain itu umbut dapat juga dimakan sebagai lalab atau acar.

Daun pinang berguna untuk mengatasi masalah tidak nafsu makan, dan sakit pinggang. Selain sebagai obat, pelepah daun digunakan untuk pembungkus makanan dan bahan campuran untuk topi.

Sabut pinang rasanya hangat dan pahit, digunakan untuk gangguan pencernaan, sembelit dan edema.

Biji pinang rasanya pahit, pedas dan hangat serta mengandung 0,3 - 0,6%, alkaloid, seperti arekolin (C8H13NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tannin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid dibandingkan biji yang telah mengalami perlakuan. Arekolin selain berfungsi sebagai obat cacing juga sebagai penenang, sehingga bersifat memabukkan bagi penggunanya.

Mengingat kandungan kimia tanaman pinang yakni alkaloid arekolin mengandung racun dan penenang sehingga tidak dianjurkan untuk pemakaian dalam jumlah besar.

Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak.

Ada beberapa resep yang menggunakan pinang sebagai salah satu bahannya, diantaranya:

BAGIAN YANG DIPAKAI: Biji, daun, sabut.

KEGUNAAN:
Biji (Binglang):
- Cacingan: taeniasis, fasciolopsiasis.
- Perut kembung akibat gangguan pencernaan.
- Bengkak karena retensi cairan (edema).
- Rasa penuh di dada.
- Luka.
- Batuk berdahak.
- Diare.
- Terlambat haid, Keputihan.
- Beri-beri, edema. Malaria.
- Memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma.

Daun:
- Tidak napsu makan.
- Sakit pinggang (lumbago).

Sabut:
- Gangguan pencernaan (dyspepsia).
- Sembelit.
- Edema dan beri-beri.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 5-10 g biji kering atau 5-10 g sabut, rebus.
Pemakaian luar : Biji secukupnya direbus, airnya untuk mencuci luka dan infeksi kulit lainnya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Cacingan:
30 g serbuk biji pinang direbus dengan 2 gelas air, didihkan perlahan-lahan selama 1 jam. Setelah dingin disaring, minum sekaligus sebelum makan pagi.

2. Luka: Biji ditumbuk halus, untuk dipakai pada luka.

3. Kudis:
Biji pinang digiling halus, tambahkan sedikit air kapur sirih sampai menjadi adonan seperti bubur. Dipakai untuk memoles bagian tubuh yang kudis.

4. Koreng:
Pinang, gambir, kapur sirih masing-masing sebesar telur cecak, tembakau sebesar ibu jari dan 1 lembar daun sirih segar. Bahan-bahan tersebut dicampur lalu digiling halus. Lumurkan pada koreng yang telah dibersihkan.

5. Disentri:
Buah pinang yang warnanya kuning muda dicuci lalu direndam dalam 1 gelas air selama beberapa jam. Minum air rendaman pinang.

6. Membersihkan dan memperkuat gigi dan gusi:
Biji pinang diiris tipis-tipis. Kunyah setiap hari selama beberapa menit, lalu ampasnya dibuang.

7. Sakit pinggang:
Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus. Tambahkan minyak kelapa secukupnya, panaskan sebentar di atas api. Hangat-hangat dipakai untuk mengompres bagian pinggang yang sakit.

8. Difteri:
1 butir biji pinang kering digiling halus, seduh dengan 3/4 cangkir air panas dan 1 sendok makan madu. Setelah dingin dipakai untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 2-3 menit, lalu dibuang. Lakukan 3 kali sehari.

Efek samping:
Senyawa alkaloid yang dikandung pada buah cukup berbahaya untuk sistem syaraf. Yang umum terjadi adalah mual dan muntah (20-30%), sakit perut, pening dan nervous. Untuk mengurangi kejadian muntah, minumlah rebusan obat setelah dingin. Efek samping yang jarang terjadi adalah luka pada lambung yang disertai muntah darah.

Tanda-tanda kelebihan dosis: Banyak keluar air liur (qalivation), muntah, mengantuk dan seizure.
Pengobalan: Cuci lambung dengan larutan potassium permanganate dan injeksi atropine. Untuk mengurangi efek racunnya, pemakaian biji pinang sebaiknya yang telah dikeringkan, atau lebih baik lagi bila biji pinang kering direbus dahulu sebelum diminum. Kebiasaan mengunyah biji pinang, dapat meningkatkan kejadian kanker-mukosa pipi (buccal cancer).

Selain yang tersebut diatas, pinang bisa juga untuk memutihkan kembali gigi yang kekuning-kuningan, caranya : ambil beberapa buah pinang, kemudian bakar hingga buah pinang menjadi arang. Lalu tumbuk sampai halus, kemudian gunakan bubuk buah pinang tadi untuk menggosok gigi anda yang telah berwarna kuning kehitam-hitaman. Lakukan dengan rutin sampai gigi anda kembali putih.

Efek Samping

Pemanfaatan biji pinang (Areca catecu), yang secara tradisional telah digunakan secara luas sejak ratusan tahun lalu, juga memiliki potensi bahaya bagi tubuh. Penggunaan paling populer adalah kegiatan menyirih dengan bahan campuran biji pinang, daun sirih, dan kapur. Ada juga yang mencampurnya dengan tembakau. Diperkirakan, populasi pengguna biji pinang secara berkala dalam berbagai bentuk sediaan mencapai sekitar 500 juta orang.

Biji pinang mengandung arekolin, senyawa alkaloid aktif, yang bila digunakan berlebihan justru membahayakan kesehatan. Senyawa ini sangat potensial sehingga harus digunakan dalam jumlah kecil.

Sebanyak 2 mg arekolin murni sudah dapat menimbulkan efek stimulan yang kuat, sehingga dosis yang dianjurkan tidak melebihi 5 mg untuk sekali pakai. Penggunaan serbuk biji sebaiknya tidak lebih dari 4 g. Jika digunakan pada dosis 8 g, akan segera berakibat fatal.

Arekolin bersifat sebagai sitotoksik dan sistatik kuat. Secara in vitro (dalam tabung reaksi), penggunaan arekolin dengan konsentrasi 0,042 mM (milimol) mengakibatkan penurunan daya hidup sel serta penurunan kecepatan sintesis DNA dan protein. Arekolin juga menyebabkan terjadinya kegagalan glutationa, yaitu sejenis enzim yang berfungsi melindungi sel dari efek merugikan.

Biji pinang juga mengandung senyawa golongan fenolik dalam jumlah relatif tinggi. Selama proses pengunyahan biji pinang di mulut, spesies oksigen reaktif (radikal bebas) akan terbentuk dari senyawa fenolik itu. Adanya kapur sirih yang menciptakan kondisi pH alkali akan lebih merangsang pembentukan oksigen reaktif itu. Oksigen reaktif inilah salah satu penyebab terjadinya kerusakan DNA atau genetik sel epitelial dalam mulut.

Kerusakan dapat berkembang menjadi fibrosis submukosa, yaitu salah satu jenis kanker mulut, yang telah menjangkiti sekitar 0,5% pengguna biji pinang. Selain berakibat jelek terhadap mulut, tanin biji pinang juga dapat menimbulkan luka pada mulut dan usus, yang jika dibiarkan dapat berakhir pada munculnya kanker.

Kandungan berbahaya lain pada biji pinang adalah senyawa turunan nitroso, yaitu N-nitrosoguvakolina, N-nitrosoguvasina, 3-(N-nitrosometilamino) propionaldehida dan 3-(N-nitrosometilamino) propionitrile. Keempat turunan nitroso ini merupakan senyawa bersifat sitotoksik (meracuni sel) dan genotoksik (meracuni gen) pada sel epithelial buccal, dan juga dapat menyebabkan terjadinya tumor pada pankreas, paru-paru, hidung, dan hati. Pada hewan percobaan, senyawa nitroso biji pinang juga terbukti dapat menyebabkan efek diabetogenik atau pemunculan diabetes secara spontan.

Para penderita asma juga harus ekstrahati-hati terhadap biji pinang. Ia dapat menimbulkan efek kontraksi pada saluran pernapasan, yang berasosiasi dengan kambuhnya serangan asma. Inhalat dua jenis alkaloid dari biji pinang yaitu arekolin (5,2 mg/ml) dan metakolin (1,6 mg/ml) dapat menyebabkan kontraksi saluran pernapasan, yang ditandai berkurangnya volume pengeluaran udara dari saluran pernapasan sebesar 20% pada penderita asma. Bahkan, ada beberapa pasien asma yang mengalami penurunan volume pengeluaran udara sebesar 30%, 150 menit setelah mengunyah biji pinang.

Penggunaan biji pinang dalam waktu bersamaan dengan obat sintetis yang mengandung flupentiksol, prosiklidina, flufenazina, prednison, dan salbutamol, dapat menimbulkan efek jaw tremor. Selain itu dapat juga mengakibatkan terjadinya kekakuan, akithesia, serangan asma, dan bradikinesia, yaitu produksi bradikinin yang berlebihan sehingga menimbulkan alergi (kulit bentol-bentol dan gatal).

Sumber :
1. iptek.net.id
2. wikipedia
3. litbang.deptan.go.id
4. perempuan.com
5. Andria Agusta, Lab. Fitokimia, Puslitbang Biologi-LIPI, Bogor (intisari)
6. Artikel
Lebih Lengkap......

Friday, November 28, 2008

Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.

Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan.

Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Komposisi kimia rimpang:

  1. pati (4,14 %),
  2. mineral (13,73 %),
  3. minyak atsiri (0,02 %), berupa
  • sineol,
  • asam metil kanil dan penta dekaan,
  • asam sinamat,
  • etil ester,
  • borneol,
  • kamphene,
  • paraeumarin,
  • asam anisat,
  • alkaloid dan
  • gom.

Nama lain kencur adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah pengganti. Di beberapa wilayah di Indonesia, Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal dengan nama yang berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda), ceuko (bahasa Aceh); kencor (Madura), cekuh (bahasa Bali), kencur, sukung (bahasa Melayu Manado), asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku), serta cekir (Sumba).

Manfaat

Berbagai resep masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai komponennya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula.

Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di antaranya mengandung senyawa aromatic, monoterpena, dan seskuiterpena. Nah, yang disebut terakhir ini punya efek mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic). Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bisa sebagai penambah tenaga. Selain itu juga bersifat karminatif atau meluruhkan angina, jadi menghilangkan kembung di perut.

Di Cina, kencur digunakan untuk obat berbagai penyakit, selain sakit gigi juga memar, nyeri dada, sakit kepala, dan sembelit. Kabarnya, kencur juga bisa untuk mengobati tetanus, radang lambung, muntah-muntah, panas dalam, serta keracunan.

Secara garis besar khasiat tanaman kencur adalah :
1. Expentorasia
yaitu untuk menyembuhkan batuk dengan cara mengencerkan dahak serta memudahkan keluarnya dahak.

2. Dinretioca
yaitu untuk memperlancar proses pengeluaran urine (air kencing).

3. Carminativa
yaitu untuk membantu proses pengeluaran angin dari dalam perut akibat perut kembung/masuk angin.

4. Stimulansia
yaitu untuk membangkitkan atau memberikan rangsangan.

5. Protection
yaitu untuk memberikan perlindungan pada pakaian atau buku dari gangguan serangga.

Berikut ini adalah cara pemanfaatan kencur berdasarkan penyakit yang dapat diatasinya:

1. Influenza pada Bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan dua lembar daun kemukus (lada berekor/cubeb). Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.

2. Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara Membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

3. Keseleo
Bahan: 1 potong rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi air secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan/digosokkan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.

4. Menghilangkan lelah
Bahan: 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.

5. Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.

6. Batuk
a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur diparut, kemudia ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cari menggunakan: diminum dengan ditambah garam secukupnya.
b. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.

7. Memperlancar Haid
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat: kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekali sehari 2 cangkir.

8. Radang Anak Telinga
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan setengah biji buah pala. Cara Membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

9. Menghilangkan darah kotor
Bahan: 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari secara teratur.

10. Mata Pegal
Bahan: 1 potong rimpang kencur. Cara membuat: kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan: permukaan yang masih basah dipakai untuk menggoasaok pelupuk mata.

11. Diare
a. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan: dioleskan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan pada perut sebagai bedak.

12. Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuatnya: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakandengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sekali.

Sumber : Artikel
Lebih Lengkap......